Thursday, April 07, 2011

Timeline Krisis Sepakbola Indonesia

21 Oktober 2003: Inilah momen di mana Nurdin Halid terpilih untuk kali pertama sebagai ketua umum PSSI. Padahal pada saat itu Nurdin Halid sedang dalam penyelidikan sebuah kasus korupsi dan mendapat larangan bepergian.

16 Juli 2004: Nurdin Halid ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal. Ia kemudian juga ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Namun Nurdin tetap memimpin PSSI dari balik jeruji besi.

17 Agustus 2006: Pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan itu dibebaskan dari penjara karena mendapat remisi dari pemerintah Indonesia.

20 April 2007: Nurdin Halid kembali terpilih sebagai ketua umum PSSI untuk kali kedua.

10 Desember 2009: Indonesia gagal lolos ke semi-final di SEA Games di Laos setelah kalah 3-1 dari Myanmar. Fans Indonesia pun menuntut untuk mundurnya Nurdin Halid.

6 Januari 2010: Indonesia gagal memenangi satu laga pun di babak grup kualifikasi Piala Asia. Seorang fans Hendri Mulyadi masuk ke lapangan saat Indonesia kalah 2-1 dari Oman untuk memprotes keberadaan Nurdin Halid di kursi ketua umum PSSI.

26 Januari 2010: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan bersama menterinya untuk membahas secara khusus sepakbola Indonesia.

5 Februari 2010: Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Menegpora Andi Alfian Mallarangeng menyatakan Indonesia akan menggelar Kongres Sepakbola Nasional, KSN.

21 Maret 2010: Mantan pemain, atlet nasional, pebisnis dan media menggelar diskusi mengenai bagaimana mereformasi sepakbola Indonesia sebelum Kongres Sepakbola Nasional.

30-31 Maret 2010: KSN menghasilkan Rekomendasi Malang, yang menekankan pentingnya elemen untuk mereformasi sepakbola, yaitu:

* PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi atas dasar usul, saran dan kritik serta harapan masyarakat dan mengambil langkah-langkah konkret sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang diharapkan masyarakat.
* Perlu adanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olah raga khususnya sepakbola.
* PSSI perlu meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder terutama KONI dan pemerintah.
* Dilakukan pembinaan sejak usia dini melalui penanganan secara khusus melalui pendekatan Iptek, dengan melibatkan tim yang terdiri dari dokter, psikolog, pemandu bakat dan pakar olah raga serta perlu segera disusun kurikulum standar nasional untuk penyelenggaraan Sekolah sepakbola, PPLP, dan PPLM sepakbola.
* Metode pembinaan atlet pelajar/muda supaya juga memperhatikan pendidikan formalnya.
* Pemerintah menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mendukung dan menunjang target dan pencapaian sasaran untuk menuju prestasi (karena dana APBD masih diperlukan untuk stimultan)
* Perlu segera disusun dan dilaksanakan program pembinaan prestasi yang fokus kepada pembentukan tim nasional untuk menjadi juara dalam SEA Games 2011.

11 Juli 2010: Sampai Piala Dunia 2010 berakhir, tapi PSSI tidak melakukan apa pun terkait dengan rekomendasi KSN. Presiden SBY berharap Indonesia bisa kembali menjadi raja Asia dengan memenangi kejuaraan di Asia Tenggara dan Piala Asia.

29 Desember 2010: Indonesia gagal memenangi Piala AFF. Ribuan fans meneriakkan 'Nurdin turun, Nurdin turun' langsung di hadapan Nurdin Halid.

30 Desember 2010: Tiga klub, Persema Malang, PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro, memutuskan untuk tidak ambil bagian di kompetisi Superliga Indonesia dan memilih untuk ikut kompetisi saingan Liga Primer Indonesia.

4 Januari 2011: Irfan Bachdim ikut berlabuh ke Liga Primer Indonesia meski mendapat ancaman dan intimidasi dari Nurdin Halid dan kemungkinan mendapat sanksi.

6 Januari 2011: Nurdin Halid gagal masuk dalam jajaran Komite Eksekutif AFC.

8 Januari 2011: Liga Primer Indonesia dimulai dan lebih dari 20 ribu penonton menyaksikan langsung laga pertama antara Solo FC dan Persema Malang di Solo.

29 Maret 2011: Kongres PSSI berakhir kisruh. Kongres akhirnya dibatalkan.

4 April 2011: FIFA secara resmi mengambil alih kepengurusan PSSI dan sehari kemudian membentuk Komite Normalisasi untuk mengambil alih tugas dan wewenang Komite Eksekutif PSSI.

sumber : goal.com

No comments:

Post a Comment