Sebenarnya sudah lama aku ingin memposting pengalamanku yang satu ini, tapi baru ada kesempatan sekarang. Oke, langsung saja.
Akhir tahun 2010 yang lalu, tim nasional Indonesia melakoni sebuah turnamen sepakbola terbesar di Asia Tenggara yaitu AFF Suzuki Cup (dulu bernama Piala Tiger). Dan kebetulan Indonesia mendapat jatah menghelat pertandingan di fase grup. Pikiranku pun tiba-tiba saja sudah langsung berniat untuk pergi menonton langsung ke Senayan. Maklum, saat masih berada di Pekanbaru, masalah dana dan waktu sangat tidak memungkinkan untuk pergi menyaksikan timnas secara langsung. Dan, karena kebetulan sekarang aku sedang berdomisili di Jogja, kesempatan pun terbuka lebar.
Namun, bukan berarti rintangan tidak ada. Kuliah tentunya tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Apalagi sudah mendekati UAS. Akhirnya aku mengurungkan niat untuk menyaksikan pertandingan perdana timnas melawan Malaysia. Begitu pun dengan pertandingan kedua dan ketiga melawan Laos dan Thailand hingga semifinal Leg pertama melawan Filipina. Aku hanya bisa menyaksikannya melalui televisi.
Tapi semakin mendekati hari H semifinal leg kedua, hati ini semakin bergejolak ingin menyaksikan timnas berjuang secara langsung. Niat semakin menggebu-gebu. Dan akhirnya dengan modal nekat, aku dan 4 orang temanku rela meninggalkan kuliah demi pergi ke Jakarta. Masalah tiket pertandingan aku serahkan kepada teman yang di Jakarta.
Akhirnya sehari sebelum pertandingan kami berangkat dari Jogja dengan kereta kelas ekonomi pukul delapan malam. Cobaan pun menghadang. Kami tidak mendapatkan tempat duduk. Jangankan tempat duduk, tempat berdiri pun sangan sulit didapatkan. Kereta betul-betul penuh sesak. Mungkin sebagian besar penumpangnya juga bertujuan sama dengan kami. Akhirnya kami pun berdiri berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Dan selama hampir 12 jam perjalanan, tempat ternyaman kami hanyalah duduk di koridor tempat sambungan gerbong.
Pagi pukul setengah delapan kami pun tiba di Ibukota dengan keadaan sangat lusuh dan kecapekan. Lalu kami langsung menuju ke kostan teman untuk menumpang beristirahat. Itupun butuh waktu yang tidak sebentar untuk menemukan kostan teman kami tersebut karena kami tidak tau pasti dimana kostannya. Setelah puluhan kali bertanya sana-sini, akhirnya ketemu juga.
Setelah beristirahat beberapa jam, sekitar pukul dua siang, kami bergegas menuju Senayan. Sepanjang perjalanan kesana terlihat orang-orang ber-atribut merah-putih berseliweran. Sungguh atmosfer yang sangat membangkitkan nasionalisme.
Setibanya di Senayan, hati ini pun semakin terharu dengan suasana yang ada disana. Semua menyatu, melupakan sejenak kisruh yang ada di Indonesia. Kami hanyut dalam suasana. Namun harapan kami hampir saja pupus karena ternyata temanku yang sedianya membelikan tiket gagal mendapatkan tiket buat kami. Kami pun lemas. Hampir putus asa. Tapi setelah mencoba berkeliling sekitar setengah jam untuk mencari tiket, akhirnya kami mendapatkan juga tiket pertandingan walaupun harus melalui calo.
Finally, sekitar pukul empat kami masuk ke stadion. Aku seakan tidak percaya akhirnya aku bisa duduk di Stadion termegah di Indonesia tersebut. Mimpi selama ini tercapai sudah. Dan ternyata tidak salah kalau Gelora Bung Karno juga dinobatkan sebagai stadion termegah di asia tenggara. Memang benar-benar megah! Aku bangga! Selagi menunggu waktu pertandingan tiba pun aku tak henti-hentinya melihat sekililing menikmati kemegahan stadion yang didirikan oleh Bung Karno ini.
Sekitar pukul setengah enam, yel yel dan nyanyian khas suporter Indonesia pun mulai terdengar. Aku tak mau ketinggalan untuk ikut bernyanyi. Seiring dengan itu para pemain kedua tim pun melakukan pemanasan.
Daaaaaan akhirnya pertandingan pun akan segera dimulai. Kedua kesebelasan beserta wasit memasuki lapangan. Suasana makin riuh. Lalu national anthem dari Filipina berkumandang, suasana masih riuh oleh teriakan dan terompet. Tapi begitu lagu kebangsaan Filipina selesai, tiba-tiba suasana langsung hening. Karena lagu kebangsaan INDONESIA RAYA akan segera dinyanyikan. Dadaku mendadak berdegup kencang, bulu kuduk berdiri. Dan dengan tangan kanan dikepalkan didada kiri, aku menyanyikan Indonesia Raya dengan lantang bersama puluhan ribu orang lainnya. Hatiku bergemuruh, bahkan mata pun sudah berkaca-kaca saking terharunya. Sungguh *&ONjwo?><?>>>>>>>>............... (Gak tau mau ngomong apa lagi). Akhirnya tercapai juga menyanyikan Indonesia Raya bersama seisi stadion.
Pertandingan pun dimulai. Walau tidak mencetak skor besar seperti sebelum-sebelumnya, Indonesia akhirnya berhasil menang 1-0 dan melenggang ke Final bertemu negeri jiran Malaysia!
Kami pun pulang dengan perasaan puas serta pengalaman tak terlupakan. See you next time Garuda!
No comments:
Post a Comment